tag:blogger.com,1999:blog-70547310292879073212024-02-20T03:43:15.871-08:00Tabloid CeritaTabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.comBlogger59125tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-41553355309769270532011-04-10T06:37:00.000-07:002012-01-19T06:45:39.151-08:00Cerita Anak 7 Burung Gagak<div id="readerDisplay"><b>Cerita Anak</b> Dahulu, ada seorang laki-laki yang memiliki tujuh orang anak laki-laki, dan laki-laki tersebut belum memiliki anak perempuan yang lama diidam-idamkannya. Seriiring dengan berjalannya waktu, istrinya akhirnya melahirkan seorang anak perempuan. Laki-laki tersebut sangat gembira, tetapi anak perempuan yang baru lahir itu sangat kecil dan sering sakit-sakitan. Seorang tabib memberitahu laki-laki tersebut agar mengambil air yang ada pada suatu sumur dan memandikan anak perempuannya yang sakit-sakitan dengan air dari sumur itu agar anak tersebut memperoleh berkah dan kesehatan yang baik. Sang ayah lalu menyuruh salah seorang anak laki-lakinya untuk mengambil air dari sumur tersebut. Enam orang anak laki-laki lainnya ingin ikut untuk mengambil air dan masing-masing anak laki-laki itu sangat ingin untuk mendapatkan air tersebut terlebih dahulu karena rasa sayangnya terhadap adik perempuan satu-satunya. Ketika mereka tiba di sumur dan semua berusaha untuk mengisi kendi yang diberikan kepada mereka, kendi tersebut jatuh ke dalam sumur. Ketujuh anak laki-laki tersebut hanya terdiam dan tidak tahu harus melakukan apa untuk mengambil kendi yang jatuh, dan tak satupun dari mereka berani untuk pulang kerumahnya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Ayahnya yang menunggu di rumah akhirnya hilang kesabarannya dan berkata, "Mereka pasti lupa karena bermain-main, anak nakal!" Karena takut anak perempuannya bertambah sakit, dia lalu berteriak marah, "Saya berharap anak laki-lakiku semua berubah menjadi burung gagak." Saat kata itu keluar dari mulutnya, dia mendengar kepakan sayap yang terbang di udara, sang Ayah lalu keluar dan melihat tujuh ekor burung gagak hitam terbang menjauh. Sang Ayah menjadi sangat menyesal karena mengeluarkan kata-kata kutukan dan tidak tahu bagaimana membatalkan kutukan itu. Tetapi walaupun kehilangan tujuh orang anak laki-lakinya, sang Ayah dan Ibu masih mendapatkan penghiburan karena kesehatan anak perempuannya berangsur-angsur membaik dan akhirnya anak perempuan tersebut tumbuh menjadi gadis yang cantik. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Gadis itu tidak pernah mengetahui bahwa dia mempunyai tujuh orang kakak laki-laki karena orangtuanya tidak pernah memberitahu dia, sampai suatu hari secara tidak sengaja gadis tersebut mendengar percakapan beberapa orang, "Gadis tersebut memang sangat cantik, tetapi gadis tersebut harus disalahkan karena mengakibatkan nasib buruk pada ketujuh saudaranya." Gadis tersebut menjadi sangat sedih dan bertanya kepada orangtuanya tentang ketujuh saudaranya. Akhirnya orangtuanya menceritakan semua kejadian yang menimpa ketujuh saudara gadis itu. Sang Gadis menjadi sangat sedih dan bertekad untuk mencari ketujuh saudaranya secara diam-diam. Dia tidak membawa apapun kecuali sebuah cincin kecil milik orangtuanya, sebuah roti untuk menahan lapar dan sedikit air untuk menahan haus. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Gadis tersebut berjalan terus, terus sampai ke ujung dunia. Dia menemui matahari, tetapi matahari terlalu panas, lalu dia kemudian menemui bulan, tetapi bulan terlalu dingin, lalu dia menemui bintang-bintang yang ramah kepadanya. Saat bintang fajar muncul, bintang tersebut memberikan dia sebuah tulang ayam dan berkata, "Kamu harus menggunakan tulang ini sebagai kunci untuk membuka gunung yang terbuat dari gelas, disana kamu akan dapat menemukan saudara-saudaramu. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Gadis tersebut kemudian mengambil tulang tersebut, menyimpannya dengan hati-hati di pakaiannya dan pergi ke arah gunung yang di tunjuk oleh bintang fajar. Ketika dia telah tiba di gunung tersebut, dia baru sadar bahwa tulang untuk membuka kunci gerbang gunung telah hilang. Karena dia berharap untuk menolong ketujuh saudaranya, maka sang Gadis lalu mengambil sebilah pisau, memotong jari kelinkingnya dan meletakkannya di depan pintu gerbang. Pintu tersebut kemudian terbuka dan sang Gadis dapat masuk kedalam, dimana seorang kerdil menemuinya dan bertanya kepadanya, "Anakku, apa yang kamu cari?" "Saya mencari tujuh saudaraku, tujuh burung gagak," balas sang Gadis. Orang kerdil tersebut lalu berkata, "Tuanku belum pulang ke rumah, jika kamu ingin menemuinya, silahkan masuk dan kamu boleh menunggunya di sini." Lalu orang kerdil tersebut menyiapkan makan siang pada tujuh piring kecil untuk ketujuh saudara laki-laki sang Gadis yang telah menjadi burung gagak. Karena lapar, sang Gadis mengambil dan memakan sedikit makanan yang ada pada tiap-tiap piring dan minum sedikit dari tiap-tiap gelas kecil yang ada. Tetapi pada gelas yang terakhir, dia menjatuhkan cincin milik orangtuanya yang dibawa bersamanya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Tiba-tiba dia mendengar kepakan sayap burung di udara, dan saat itu orang kerdil itu berkata, "Sekarang tuanku sudah datang." Saat ketujuh burung gagak akan mulai makan, mereka menyadari bahwa seseorang telah memakan sedikit makanan dari piring mereka. "Siapa yang telah memakan makananku, dan meminum minumanku?" kata salah satunya. Saat burung gagak yang terakhir minum dari gelasnya, sebuah cincin masuk ke mulutnya dan ketika burung tersebut memperhatikan cincin tersebut, burung gagak tersebut berkata, "Diberkatilah kita, saudara perempuan kita yang tersayang mungkin ada disini, inilah saatnya kita bisa terbebas dari kutukan." Sang Gadis yang berdiri di belakang pintu mendengar perkataan mereka, akhirnya maju kedepan dan saat itu pula, ketujuh burung gagak berubah kembali menjadi manusia. Mereka akhirnya berpelukan dan pulang bersama ke rumah mereka dengan bahagia.</div>Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-47099009649129439702011-04-09T06:37:00.000-07:002012-01-19T06:45:30.736-08:00Cerita Anak Burung Gagak<b>Cerita Anak</b> Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak. Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-74568447450538206852011-04-08T06:37:00.000-07:002012-01-19T06:45:20.810-08:00Cerita Anak Semut Dan Belalang<b>Cerita Anak</b> Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?" "Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu." Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi. Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-6599902926944457842011-04-07T06:37:00.000-07:002012-01-19T06:45:09.825-08:00Cerita Anak 2 Ekor Kambing<b>Cerita Anak</b> Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya. Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-58872790340939520112011-04-06T06:37:00.000-07:002012-01-19T06:44:55.311-08:00Cerita Anak Keledai<b>Cerita Anak</b> Seorang pedagang, menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi kali ini, keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Gembira karena merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan, sang Keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Pada hari berikutnya, sang Pedagang kembali membawa muatan garam. Sang Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air, dan akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar, dimana keledai tersebut di muati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di tengah sungai, sang keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri, tetapi pada saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, sang keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang kerumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya akibat spons yang dimuatnya menyerap air sungai.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-3968743856304546842011-04-05T06:20:00.000-07:002012-01-19T06:37:16.003-08:00Cerita Anak Pemerah Susu<b>Cerita Anak</b> Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu yang dijunjungnya di atas kepalanya. Saat dia berjalan pulang, dia berpikir dan membayang-bayangkan rencananya kedepan. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Susu yang saya perah ini sangat baik mutunya," pikirnya menghibur diri, "akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayam-ayam muda yang sehat. Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda yang memiliki usaha yang bagus saja!" <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta kebanggaannya.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-58715369848887937592011-04-04T06:20:00.000-07:002012-01-19T06:37:07.528-08:00Cerita Anak Si Pelit<b>Cerita Anak</b> Seorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk memastikan bahwa tidak ada emasnya yang hilang. Dia sangat sering melakukan hal itu sehingga seorang pencuri yang mengawasinya, dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu dan suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut dan membawanya pergi. <br />
<br />
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya. Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!" "Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?" <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah. Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!" Harta yang kita miliki sama nilainya dengan kegunaan harta tersebut.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-45890507964225383032011-04-03T06:20:00.000-07:002012-01-19T06:36:58.445-08:00Cerita Anak Anjing Dan Bayangannya<b>Cerita Anak</b> Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-3863972651018189512011-04-02T06:20:00.000-07:002012-01-19T06:36:46.548-08:00Cerita Anak Kerbau Dan Anjing<b>Cerita Anak</b> Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-58193078972004903612011-04-01T06:20:00.004-07:002012-01-19T06:36:31.195-08:00Cerita Anak Kucing Yang Terlupakan<b>Cerita Anak</b> Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka mencuri makanan di dapur keluarga Jones. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Molly memang seekor kucing yang lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan kumisnya panjang berwarna putih. Ia suka mendengkur dan sangat senang bila tubuhnya dibelai.Namun, tidak seorang pun di keluarga Jones suka membelai Molly. Kedua anak di keluarga Jones kurang menyukai binatang, sedang nyonya Jones sering membentak Molly jika ia mengeong waktu nyonya Jones sedang memasak ikan. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Di samping rumah keluarga Jones, hiduplah seorang anak bernama Billy. Billy adalah anak yang baik dan sangat menyayangi binatang. Karena itu ia juga sangat menyayangi Molly. Setiap sore Molly melompat dari pagar keluarga Jones untuk mencari Billy dan minta dibelai. “Alangkah senangnya aku jika Molly ini kucingku,” kata Billy kepada ibunya. “Aku ingin memelihara kucing juga, bu!” Tetapi ibu Billy tidak ingin memelihara binatang di rumahnya, walaupun sebenarnya ia juga suka kepada Molly. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Pada suatu hari kuarga Jones pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, anak-anak keluarga Jones berpamitan kepada Billy. Rupanya mereka hendak pergi berlibur selama sebulan. Setelah memasukkan semua barang ke dalam taksi, keluarga Jones berangkat. “Molly pasti diajak juga,” pikir Billy. Namun ia keliru. Ia sangat terkejut saat melihat Molly masih ada di halaman rumah keluarga Jones. Billy lalu menceritakan hal itu kepada ibunya. “Pasti ada orang yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan Molly setiap hari,” kata ibu Billy. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Molly bertanya-tanya ke mana tuannya pergi. Setelah lama menunggu ia menggaruk-garuk pintu dapur dengan cakarnya berharap dibukakan pintu. Tetapi tampaknya tidak ada orang di dalam rumah. Molly lalu memeriksa kalau-kalau ada jendela yang terbuka sehingga ia bisa masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat.Molly merasa kesepian. Tetapi ia berharap tuannya akan pulang nanti sore. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Tetapi setelah lama menunggu tuannya tidak juga pulang. Molly mulai merasa kelaparan. Ia juga kedinginan karena harus tidur di luar. Walaupun bersembunyi di dalam semak-semak, ia tetap basah karena kehujanan. Molly mulai sakit. Dua hari telah berlalu. Karena kelaparan Molly memakan tulang kering yang ditemukannya dan juga daun-daun kering yang ada disekitar rumah. Penyakitnya juga semakin parah. Ia bersin-bersin dan lemas. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Pada hari keempat Molly sudah menjadi sangat kurus. Ia bahkan hampir tidak bisa berjalan karena sangat lemah. Ia lalu teringat kepada Billy, anak yang tinggal di rumah sebelah. Siapa tahu Billy bisa memberinya makanan. Ia lalu berjalan pelan menuju rumah Billy. Saat melihat Molly, Billy hampir tidak mengenalinya lagi. “Astaga!, kaukah itu Molly?” seru Billy terkejut. Ia berlutut dan membelai Molly. “Oh kasihan, kau sangat kurus, pasti kau kelaparan. Apakah tidak ada orang yang diberi tugas untuk memberimu makan?” <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Billy segera mengambilkan ikan dan susu untuk Molly. “Oh kasihan,” kata ibu Billy. Untuk sementara biar saja ia tidur di dapur kita.” Molly sangat senang. Setelah makan dengan lahap, ia lalu tidur dengan nyenyak di dapur ibu Billy. Billy bahkan memberinya tempat tidur dari kotak kayu. Billy juga membersihkan badannya yang kotor karena beberapa hari tidur di semak-semak. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Malamnya, Molly benar-benar terkejut. Ternyata dapur ibu Billy banyak sekali tikusnya. Maka ia pun menangkap tikus-tikus itu, karena ia ingin membalas kebaikan Billy dan ibunya. Keesokan harinya ibu Billy terkejut karena melihat banyak sekali tikus yang telah ditangkap oleh Molly. Ibu Billy sangat senang. Molly pun menjadi semakin disayang di keluarga itu. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Sebulan kemudian, keluarga Jones pulang dari berlibur. Dengan berat hari Billy mengantar Molly pulang ke rumah keluarga Jones. Tapi, setiap diantar pulang, Molly selalu melarikan diri dan kembali ke rumah Billy. Molly tahu bahwa Billy dan ibunya sangat menyayanginya, tidak seperti keluarga Jones yang tega menelantarkannya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Karena keluarga Jones tidak terlalu memperdulikan Molly akhirnya mereka pun memberikan kucing itu kepada Billy. Akhirnya Molly pun tinggal bersama Billy dan ibunya. Ia sangat bahagia karena selalu disayang dan dibelai. Ibu Billy pun senang karena dapurnya menjadi bebas dari gangguan tikus.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-64313145531865082572011-03-29T06:11:00.000-07:002012-01-19T06:20:21.016-08:00Cerita Anak Emas Dan Batu<b>Cerita Anak</b> Berkat kerja keras dan selalu menabung, petani itu akhirnya kaya raya. Karena tak ingin tetangganya tahu mengenai kekayaannya, seluruh tabungannya dibelikan emas dan dikuburnya emas itu di sebuah lubang di belakang rumahnya. Seminggu sekali digalinya lubang itu, dikeluarkan emasnya, dan diciuminya dengan penuh kebanggaan. Setelah puas, ia kembali mengubur emasnya. <br />
<br />
Pada suatu hari, seorang penjahat melihat perbuatan petani itu. Malam harinya, penjahat itu mencuri seluruh emas si petani. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Esok harinya petani itu menangis meraung-raung sehingga seluruh tetangga mengetahui apa yang terjadi. Tak seorang tetangga pun tahu siapa yang mencuri emasnya. Jangankan soal pencurian, tentang lubang berisi emas itu saja mereka baru tahu hari itu. Kalau tidak ada pencurian, tak ada yang tahu bahwa petani itu memiliki emas yang dikubur di belakang rumahnya. Sebagian orang ikut bersedih atas pencurian itu, sebagian yang lain mengejek dan menganggap petani itu bodoh. <br />
<br />
“Salah sendiri menyimpan emas di rumah. Mengapa tidak dijual saja dan uangnya dipakai untuk membangun rumah. Biar rumahnya lebih bagus, tidak reot seperti sekarang. Itulah ganjaran orang kikir. Kalau dimintai sumbangan, selalu saja jawabannya tidak punya. Sekarang, rasakan sendiri!” <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Tetapi tak seorang pun yang berani terus terang mengejek atau mengumpat petani yang ditimpa kemalangan itu. Semua ejekan dan umpatan hanya diucapkan di antara sesama mereka saja, tidak di hadapan si petani. Hanya seorang lelaki tua miskin yang berani bersikap jujur kepada petani itu. Lelaki tua itu tinggal tak jauh dari rumah si petani. <br />
<br />
“Sudahlah, begini saja. Di lubang bekas emas itu kuburkanlah sebongkah batu atau apa saja dan berlakulah seperti sebelum kau kecurian.” <br />
<br />
Mendengar itu, si petani marah. <br />
<br />
“Apa maksudmu? Kau mengejekku, ya? Yang hilang itu emas, bukan batu. Kau sungguh tetangga yang jahat. Kau memang orang miskin yang cuma bisa mengubur batu. Aku bisa mengubur emas atau apa saja semauku. Kini aku kehilangan emas dan kau enak saja menyuruhku mengubur batu. Kau pikir batu sama dengan emas?!” <br />
<br />
Suasana pun gaduh. Orang-orang melerai. <br />
<br />
Dengan tenang lelaki tua itu menjawab: <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> “Apa bedanya emas dan batu? Kalau kau bisa mengubur emas, seharusnya kau juga bisa mengubur batu. Tahukah kau, dengan mengubur emas berarti kau telah menjadikan logam mulia itu sebagai barang yang tidak berharga. Lalu, apa salahnya kau mengubur batu dan berkhayal yang kau kubur itu adalah emas.”Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-57633662294501773192011-03-28T06:11:00.000-07:002012-01-19T06:19:37.821-08:00Cerita Anak Asal Mula Singapura<b>Cerita Anak</b> Ratusan tahun yang lalu hiduplah Sang Nila Utama, Raja Sriwijaya. Pada suatu hari, ditemani beberapa pengawal setianya, Raja pergi berlayar. Di perjalanan angin topan datang. Para pengawal mengusulkan agar Raja membatalkan niatnya.<br />
<b>Cerita Anak</b> “Paduka, sungguh berbahaya meneruskan perjalanan pada saat seperti ini. Lebih baik kita singgah dulu ke tempat yang aman. Kalau hamba tak keliru, tempat terdekat dari sini adalah Pulau Tumasik. Bagaimana kalau kita ke sana sambil menunggu keadaan tenang,” kata kapten kapal.<br />
Raja setuju. Perahu mereka pun merapat ke Pulau Tumasik.<br />
<b>Cerita Anak</b> Setelah mendarat, Raja meninggalkan kapal dan berkeliling melihat-lihat pulau itu. Ketika berkeliling itulah tiba-tiba seekor binatang berkelebat tak jauh darinya. Raja terkejut dan terpukau. Binatang itu begitu besar, berwarna keemasan, dan tampak gagah.<br />
“Mahluk apakah itu?”<br />
“Kalau hamba tak salah, orang-orang menyebutnya singa, Yang Mulia,” jawab salah seorang pengawal.<br />
“Apa?”<br />
“Singa.”<br />
<b>Cerita Anak</b> Raja lalu minta keterangan lebh banyak tentang biantang yang baru pertama kali dilihatnya itu. Dengan penuh perhatian Raja mendengarkana penjelasan pengawalnya.“Kalau begitu, kita beri nama tempat ini Singapura. Artinya: Kota Singa”.<br />
Sejak itulah kota itu bernama Singapura.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-18179063000139196012011-03-27T06:11:00.000-07:002012-01-19T06:19:19.579-08:00Cerita Anak Saudagar<b>Cerita Anak</b> Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal dilumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak berkercukupan". "Tolonglah aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya, lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia." <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami. "Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan kebahagiaan…?", pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.<br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> "Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata air ?", tanya wanita tadi. "Ada dikuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini, kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke rumah seorang petani untuk meminta makanan ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia memberikan segulung kain yang dimilikinya. Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu, dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat bermanfaat," pikir Taro. Kemudian taro masuk ke halaman rumah dan bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah berkata,"Wah kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat ini tidak mempunyai uang. Bagaimanan kalau ku ganti dengan sawahku ?". "Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan menghasilkan beras, Silakan kalau mau ditukar", kata Taro. <br />
<br />
"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke negeri yang jauh, kau tinggal disini untuk menjaganya ?", Tanya si pemilik rumah. "Baik, Terima kasih Tuan". Sejak saat itu taro menjaga rumah itu sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang sangat banyak. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Semakin lama Taro semakin kaya. Karena kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia diberi julukan "Saudagar Jerami". Para tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan. Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro. Merekapun dikaruniai seorang anak yang lucu. Waktu terus berjalan, tetapi Si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi. Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-16116720297510700332011-03-26T06:02:00.000-07:002012-01-19T06:19:00.269-08:00Cerita Anak Anjing Yang Rakus<b>Cerita Anak</b> Adalah seekor anjing mencuri sepotong tulang yag besar di warung. Ia berlari kencang sekali sehingga tidak terkejar si tukang daging. Ia berlari ke ladang sambil membawa tulang di moncongnya. Ia ingin makan semuanya sendirian. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Anjing itu melewati sebuah sungai kecil. Ada sebuah jembatan sempit di atasnya. Ia berjalan di jembatan itu sambil melihat ke air. Ia melihat bayangannya sendiri di dalam air. Ia berpikir ada anjing lain dengan tulang di mulutnya. Anjing yang rakus itu berpikir tulang yang di mulut anjing itu lebih besar dari pada yang ia bawa. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Ia meloncat ke air untuk merebut tulang yang lebih besar dari anjing yang ia lihat tadi. Ia meloncat dengan sangat kuat sehingga tulang di mulutnya terlepas. Ia mencari di mana-mana tetapi tidak menemukan anjing yang lain. Bayangan tadi telah hilang.Anjing yang bodoh itu pulang kelaparan dan kedinginan. Ia kehilangan tulang yang ia curi dari tukang daging dan tidak mendapatkan apa pun karena ia terlalu rakus.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-91463964390597612122011-03-25T06:02:00.000-07:002012-01-19T06:18:48.663-08:00Cerita Anak Rajawali yang Cerdik<b>Cerita Anak</b> Di Suatu hari yang panas seekor rajawali sangat haus dan ingin minum. Sungai amat jauh dan sangat melelahkan jika terbang ke sana untuk minum. Ia tidak melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar. Akhirnya ia melihat sebuah buyung di luar rumah. Rajawali terbang turun ke buyung itu. Di sana ada sedikit air di dasar buyung. Rajawali memasukkan kepalanya ke dalam buyung tetapi ia tidak menggapai air itu. Ia memanjat ke atas buyung. Ia memasukkan lagi kepalanya ke dalam buyung tetapi paruhnya tidak bisa mencapai air itu.<br />
<br />
Kemudian ia mencari akal.<br />
<b>Cerita Anak</b> Rajawali itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke buyung untuk memecahkannya dengan paruhnya tetapi buyung itu amat kuat. Ia tidak dapat memecahkannya. Rajawali itu keluar terbang kearah buyung kemudian ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan keluar membasahi lantai. Tetapi buyung itu amat kuat. Rajawali itu amat letih bila harus terbang lebih jauh lagi. Ia berpikir ia akan mati kehausan.<br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Rajawali itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir terus menerus Ia tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak batu-batu kecil di tanah. Ia mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan memasukkannya ke dalam buyung. Ia memasukkan dan memasukkan terus. Air itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh ke dalam buyung. Buyung itu hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke permukaan. Rajawali yang pintar itu memasukkan paruhnya dan ia mendapatkan air. Pepatah mengatakan bahwa “ Jika ada kemauan pasti ada jalan. “ Rajawali itu telah membuktikannya.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-20882801488993689782011-03-24T05:42:00.000-07:002012-01-19T05:59:05.009-08:00Cerita Anak Penjual Susu<b>Cerita Anak</b> Di malam yang pekat dan angin dingin menusuk, Amirul Mukminin, Umar bin Khattab sedang menelusuri kota Madinah melalui lorong demi lorong. Di saat seluruh penduduk kota terlelap, sang khalifah tetap terjaga mendatangi satu demi satu rumah untuk mengetahui kondisi rakyatnya. <br />
<div>Dia sedar bahwa kepemimpinannya kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, ia tidak ingin ada seorang pun dari rakyatnya yang terzalimi.</div><div>Malam makin larut hingga tibalah fajar menyingsing. Ketika hendak beranjak ke masjid, langkahnya tertahan di depan sebuah pondok kecil. Dari dalam pondok itu terdengar percakapan lirih antara seorang ibu dan putrinya. Dari percakapan itu ternyata mereka adalah penjual susu kambing yang akan menjual hasil perahannya di pasar pagi itu.</div><div><b>Cerita Anak</b> "Nak, campurlah susu itu dengan air," pinta sang ibu kepada puterinya. Sang ibu berharap agar ia memperoleh keuntungan lebih banyak dari hasil penjualan susu campurannya.</div><div>Puterinya menjawab, "Maaf, Bu, tidak mungkin aku melakukannya. Amirul Mukminin tidak membolehkan untuk mencampur susu dengan air, kemudian menjualnya," tolak puterinya dengan halus.</div><div>Sang ibu tetap berkeras, "Itu suatu hal yang lumrah, Nak. Semua orang melakukannya. Lagi pula Amirul Mukminin tidak akan mengetahuinya," pujuk sang ibu lagi.</div><div>"Bu, boleh jadi Amirul Mukminin tidak mengetahui apa yang kita lakukan sekarang, tetapi Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui!" jawab sang puteri solehah.</div><div>Haru dan bahagia memenuhi dada Amirul Mukminin. Betapa dia kagum akan kejujuran dan keteguhan hati sang gadis miskin tersebut. Mungkin gadis tersebut miskin harta, tetapi begitu kaya hatinya. Amirul Mukminin teringat akan tujuannya semula dan bergegas menuju masjid untuk solat Subuh bersama para sahabat.</div><div><b>Cerita Anak</b> Sesudah melaksanakan solat di masjid, Umar bin Khaththab segera memangil puteranya yang bernama 'Ashim. Beliau segera memerintahkan 'Ashim untuk melamar puteri penjual susu yang jujur tersebut karena memang sudah saatnya 'Ashim untuk berumah tangga. Tidak lupa Amirul Mukminin menceritakan keluhuran hati gadis penghuni pondok kecil tersebut kepada puteranya.</div><div>"Aku melihat dia akan membawa berkah untukmu kelak jika kamu mempersuntingnya menjadi isterimu. Pergilah dan temui mereka, lamarlah dia untuk menjadi pendampingmu. Semoga kalian dapat melahirkan keturunan yang akan menjadi pemimpin umat kelak!" ujar Umar bin Khaththab kepada putranya, 'Ashim.</div><div>Akhirnya, 'Ashim menikahi gadis berhati suci itu dan lahirlah seorang puteri bernama Laila. Dia tumbuh menjadi gadis yang taat beribadah dan cerdas. Saat dewasa, Laila dipersunting oleh Abdul Aziz bin Marwan. <b>Cerita Anak</b> Dari pernikahan keduanya lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin besar yang disegani. Dia mewarisi keagungan akhlak neneknya dan kepemimpinan buyutnya, Umar bin Khaththab.</div><div>Pengajaran pertama, betapa Allah membayar harga susu tersebut dengan memberikannya seorang suami yang soleh. Kedua, betapa pentingnya menyatukan lelaki soleh dan wanita solehah agar anak-anak yang bakal lahir adalah generasi pemimpin umat sehebat Umar bin Abdul Aziz. Dia meluruskan dua generasi dalam dua tahun pemerintahannya sebagai khalifah.</div>Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-36014105858337031422011-03-23T05:41:00.000-07:002012-01-19T05:58:48.376-08:00Cerita Anak Kisah Lukman Dan Anaknya<b>Cerita Anak</b> Pada suatu hari, Luqman al-Hakim dan anaknya pergi ke pasar di mana Luqman ingin memperlihatkan kepada puteranya perbandingan antara pandangan manusia dan pandangan Tuhan. <br />
Luqman dan anaknya membawa seekor keldai. Luqman naik ke atas keldai mengenderainya, sedangkan puteranya berjalan kaki mengiringi keledai tersebut.<br />
<b>Cerita Anak</b> Waktu manusia melihat keadaan tersebut, maka mereka berkata, "Inilah orang tua yang tidak kasihan kepada anaknya. Dia bersenangan di atas keldai, sedangkan anaknya berjalan kaki." Maka Luqman menaikkan anaknya duduk di atas keldai bersama-sama dengannya. Luqman di depan anaknya di belakang. Tidak lama kemudian dilihat oleh manusia yang lain, mereka berkata, "Wah! Dua orang di atas keldai. Kenapa tidak dinaiki tiga orang sekaligus? (Supaya keldai cepat matinya)."<br />
Luqman pun turun dari keldai dan anaknya sajalah yang berada di atas keldai itu. Tidak lama kemudian manusia yang lain berkata pula, "Wah! Orang tua berjalan kaki dan puteranya mengederai keldai."<br />
Mendengar itu anaknya turun dari keldai berjalan kaki beserta orang tuanya. Dilihat lagi oleh manusia, mereka yang melihatnya berkata, "Kok, keldainya kosong tidak dikenderai, dan aneh! Kedua orang ini hanya berjalan kaki saja mengiringi keldai!".<br />
Dari kejadian ini Luqman secara langsung mengajar anaknya dengan kejadian yang terjadi sebagai pengalaman, bahawa demikianlah apabila kita memandang terhadap makhluk dan terpengaruh kerana makhluk. Hal yang demikian tak ada hasilnya dan tak ada faedahnya. Maksudnya, Luqman mengajarkan kepada anaknya bahawa hubungan yang menenteramkan jiwa dan menyenangkan hati ialah hubungan kita dengan Tuhan. Hanya semata-mata pandangan Allah dan bukan pandangan manusia. Meskipun lahiriah kita sendirian, tetapi pada hakikatnya kita berserta Tuhan. Inilah makna dari perkataan alim besar Muhammad bin Aslam radhiAllahu `anhu:<br />
<b>Cerita Anak</b> "Apa perduliku antaraku dengan makhluk, adalah pada permulaan dalam sulbi orang tuaku, aku sendirian, kemudian aku berpindah ke dalam perut ibuku, aku sendirian, kemudian aku masuk ke dunia juga sendirian, kemudian rohku dicabut, juga sendirian, kemudian aku pun masuk dalam kuburku sendirian pula dan datanglah kepadaku Malaikat-malaikat Munkar dan Nakir menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepadaku dalam keadaan aku sendirian pula. Kemudian amal baikku dan dosaku ditimbang dalam timbanganku, juga aku sendirian. Andainya jika aku dikirim ke syurga, aku sendirian, dan jika dikirim ke neraka aku pun sendirian pula. Maka apakah hubungan dengan manusia-manusia selianku?"<br />
"Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu, dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing-masing sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah Allah." (Luqman: 33)<br />
Sekarang sudah jelas, bahwa lakukanlah apa yang kau putuskan dan semua itu punya risiko, jangan terlalu takut dengan kritikan orang, sebab apapun yang anda putuskan tetap saja orang lain akan mengkritik bahkan anda diam pun akan dikritik, lakukanlah yang terbaik dengan risiko yang paling kecil. Cukuplah dengan pandangan Allah s.w.t atas kita. Pandangan Tuhanlah yang berfaedah . Penglihatan manusia atas kita, seperti menghormati kita, memuliakan kita, membesarkan kita dan lain-lain lagi. Cukupkan saja dengan pandangan hati, keyakinan hati bahawasanya Allah s.w.t melihat kita, memelihara kita dan menjaga kita.<br />
Apa gunanya mengharapkan amal bakti dan taat dengan balasan wang ringgit atau keselesaan hidup di dunia ini sedangkan diri berada dalam kemurkaan Allah. Dan tidaklah bererti ketinggian ilmu yang dimiliki di samping kedudukan yang mulia di sisi makhluk sekiranya diri berada dalam pandangan kemurkaan dari Allah.<br />
Pendek kata buatlah apa sahaja kebaikan dan ketaatan dan milikilah apa sahaja kesenangan dan keselesaan hidup, tetapi jika ianya tidak mendapat keredhaan dari Allah Taala atau mencari kemuliaan supaya dihormati orang, maka tidaklah berbaloi segala usaha dan pemilikan yang diterima.<br />
Dengan demikian fahamilah wahai diri,<br />
<b>Cerita Anak</b> Biarlah amal sedikit, atau ilmu yang sedikit asalkan Allah sentiasa meredhai hal diri kita;<br />
Biarlah tidak termasyhur, hina dan keji pada pandangan manusia asalkan Allah meredhai hal kita;<br />
Biarlah hidup sederhana atau melarat dan terpenjara di dunia ini, asalkan hal diri kita sentiasa dalam keredhaan Allah.<br />
Cukuplah.....dan memadailah dengan keredhaan Allah itu kerana tidak ada apa lagi yang lebih baik selain daripada mendapat keredhaan Allah<br />
Dari Ibnu Abbas radhiAllahu `anhu, katanya: Pada suatu hari aku berada dibelakang Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam (boncengan), lalu baginda bersabda: "Wahai anak, peliharalah Allah nescaya (Dia) akan memelihara kamu, peliharalah Allah nescaya (Dia) akan berada dihadapan kamu, dan jika engkau memohon maka memohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah, dan ketahuilah bahawa sekiranya umat berkumpul (bersepakat) untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, nescaya mereka tidak akan mampu berbuat demikian melainkan dengan sesuatu yang telah ditetapkan (ditakdirkan) oleh Allah, dan sekiranya umat berkumpul (bersepakat) untuk mendatangkan bencana ke atas kamu, nescaya mereka tidak akan mampu berbuat demikian melainkan dengan sesuatu yang telah ditetapkan (ditakdirkan) oleh Allah. Dan telah diangkat segala pena dan telah kering segala buku." (Hadis Hasan Sahih Riwayat Iman Tarmidzi)<br />
<b>Cerita Anak</b> Kandungan nasihat ini mengandungi dua pengajaran:<br />
1) Mengingatkan umat manusia bahawa mereka adalah makhluk yang lemah, kuasa mereka sangat terbatas, mereka tidak akan dapat mencapai apa yang mereka hajatkan tanpa bantuan pihak yang lain.<br />
2) Mengingatkan umat manusia betapa kuasa Allah yang tiada tara dan batasannya. Segala penghuni langit dan bumi tunduk kepada ketentuan-Nya. Jadi atas dasar inilah maka manusia mestilah memohon sesuatu hanya kepada Allah. Kecuali dalam hal-hal biasa yang termampu dikerjakan oleh manusia, seperti mengangkat suatu barang, meminjam sesuatu dan lain-lain. Namun demikian kita juga mesti memohon kepada Allah agar dipermudah jalan untuk mendapatkannya. Selain itu juga wajib diketahui bahawa memohon pertolongan kepada Allah atau berdoa kepada-Nya mestilah secara langsung secara terus menerus kepada-Nya.<br />
Tidak ada orang yang dapat memberi manfaat dan mudarat tanpa izin Allah:<br />
<b>Cerita Anak</b> Rasul sollallahu `alaihi wasallam menerangkan kepada Ibnu Abbas radhiAllahu `anhu bahawa sekiranya sekalian umat atau makhluk berkumpulan dan bersatu untuk memberi manfaat kepadanya ataupun sebaliknya mereka bersatu dan berkumpul untuk mendatangkan mudarat kepadanya, namun semua itu tidak mungkin akan terjadi kecuali apa yang telah dituliskan untuknya di Luh Mahfudz sejak azali.<br />
Oleh sebab itu kita tidak seharusnya terlalu gembira atau berduka terhadap sesuatu yang dilakukan oleh orang lain terhadap diri kita. Kerana kita yakin bahawa segala-galanya adalah di dalam ketentuan Allah. Kalau di dalam ketentuannya tidak ada keputusan untuk memberikan sesuatu kepadanya, nescaya dia pasti tidak akan dapat memperolehinya walaupun seluruh makhluk bersatu berusaha untuk menolongnya. Demikian sebaliknya kalau ditentukan bahawa ia akan mendapatkannya, walaupun seribu halangan, pasti ia akan memperolehinya juga.<br />
<b>Cerita Anak</b> Allah berfirman: Dan jika Allah kenakan bahaya kepada engkau maka tidak ada yang dapat melepaskannya melainkan Dia. Dan jika dia mahukan kebaikan kepada engkau maka tidak ada yang dapat menolak kurnianya itu. (Yunus: 107)Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-89153709921056187742011-03-22T05:41:00.000-07:002012-01-19T05:57:48.293-08:00Cerita Anak Sebuah Kisah Di Hari Raya<b>Cerita Anak</b> Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Aidil Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. <br />
<b>Cerita Anak</b> Mereka bermain sambil berlari-lari ke sana ke mari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di sebuah sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Dia memakai pakaian bertambal-tambal dan sepatu yang telah usang. <br />
Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. <br />
<b>Cerita Anak</b> Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?” <br />
Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian dia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?” <br />
<b>Cerita Anak</b> Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: “Anakku, hapuskanlah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Aisyah menjadi ibumu…. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?” <br />
<b>Cerita Anak</b> Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa dia tidak mampu berkata sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu berpegangan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutra itu. <br />
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semua memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan makanan, juga wang saku untuk hari raya. Lalu dia dibawa keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. <br />
Mereka merasa kehairanan, lalu bertanya : “Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?” <br />
<b>Cerita Anak</b> Sambil menunjukkan gaun baru dan wang sakunya gadis kecil itu menjawab :“Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang mampu menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.” <br />
Rasulullah saw bersabda : ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. <b>Cerita Anak</b> Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di syurga.” <br />
Itulah sekelumit kisah yang saya pernah dengarkan pada sebuah khutbah jumaat (ditambah referensi dari beberapa sumber). Semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya saya mengucapkan Selamat Hari Raya Aidil Fitri. Maaf Zahir dan Batin.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-23577059994805890812011-03-21T05:41:00.000-07:002012-01-19T05:57:33.499-08:00Cerita Anak Saat Cinta Berbuah Syurga<b>Cerita Anak</b> “Said anakku, sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang mampu kau ajak bercinta untuk syurga.” <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Di tanah Kurdistan ada seorang raja yang adil dan soleh. Dia memiliki seorang anak lelaki yang tampan, cerdas dan pemberani. Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca Al-Qur’an. Sang raja menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar kisah yang diceritakan oleh ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada yang memutuskannya. <br />
<br />
Terkadang, ketika sedang asyik mendengarkan cerita ayahnya, tiba-tiba pengawal masuk dan memberitahukan bahawa ada tamu penting yang harus ditemui oleh raja. Sang raja tahu apa yang di rasakan anaknya. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Maka, dia memberi nasihat kepada anaknya, “Said, Anakku, sudah saatnya kau mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang mampu kau ajak bercinta untuk syurga.” <br />
<br />
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya. <br />
<br />
“Apa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk syurga?” tanyanya dengan nada penasaran.<br />
“Dia adalah teman sejati yang benar-benar mahu berteman denganmu, bukan karena darjatmu, tapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kaupun mencintainya dengan penuh keikhlasan karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk ke syurga.” <br />
<br />
"Bagaimana cara mencari teman seperti itu, Ayah?” tanya said. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Sang raja menjawab, “Kamu harus menguji orang yang hendak kau jadikan teman. Ada satu cara menarik untuk menguji mereka. Undanglah siapapun yang kau anggap sepadan untuk menjadi temanmu saat makan pagi disini, di rumah kita. Jika sudah sampai di sini, panjangkanlah waktu penyajian makanan. Biarkan mereka semakin lapar. Lihatlah apa yang kemudian mereka perbuat. Saat itu, rebuslah tiga butir telur. Jika dia tetap bersabar, hidangkanlah tiga telur itu kepadanya. Lihatlah, apa yang kemudian mereka perbuat! Itu cara yang paling mudah bagimu. Syukur, jika kau dapat mengetahui perilakunya lebih dari itu.” <br />
<br />
Said sangat gembira mendengar nasihat ayahnya. Dia pun mempraktikan cara mencari teman sejati yang cukup aneh itu. Mula-mula, dia mengundang anak-anak para pembesar kerajaan satu persatu. Sebagian besar dari mereka marah-marah karena hidangannya tidak keluar keluar. Bahkan, ada yang pulang tanpa mengucapkan selamat tinggal dengan hati kesal, ada yang memukul-mukul meja, ada yang mleontarkan kata-kata keji dan memaki hamun karena terlalu lama menunggu hidangan.<br />
Diantara teman anak raja itu, ada yang bernama Adil. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Dia anak seorang menteri. Said melihat, sepertinya Adil anak yang baik hati dan setia. Maka, dia ingin mengujinya. Diundanglah Adil untuk makan pagi. Adil memang lebih sabar dibandingkan anak-anak sebelumnya. Dia menunggu hidangan dengan setia, setelah dirasa cukup, Said mengeluarkan sebuah piring berisi telur rebus. Melihat itu Adil berkata keras, “Hanya ini sarapan kita? Ini tidak cukup mengisi perutku?” <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Adil tidak mahu menyentuh telur itu. Dia pergi dan meninggalkan Said sendirian. Said diam. Dia tidak perlu meminta maaf kepada Adil karena meremehkan makanan yang telah dia rebus dengan kedua tanggannya. Dia mengerti bahwa Adil tidak lapang dada dan tidak cocok untuk menjadi teman sejatinya. <br />
<br />
Hari berikutnya, dia mengundang anak saudagar terkaya. Tentu saja, anak saudagar itu sangat senang mendapat undangan makan pagi anak raja. Malam harinya, sengaja dia tidak makan dan melaparkan perutnya agar paginya dia dapat makan sebanyak mungkin. Dia membayangkan, makanan anak raja pasti enak dan lezat. <br />
<br />
Pagi-pagi sekali, anak saudagar kaya itu telah datang menemui Said. Seperti anak-anak sebelumnya, dia harus menunggu waktu lama sampai makanan keluar. Akhirnya, Said membawa piring dengan tiga biji telur rebus di atasnya. <br />
<br />
“Ini makanannya, saya ke dalam dulu mengambil air minum,” kata Said sambila meletakan piring itu di atas meja.<br />
Lalu, Said masuk ke dalam. Tanpa menunggu lagi, anak saudagar kaya itu langsung melahap satu persatu telur itu. Tidak lama kemudian, Said keluar membawa dua gelas air masak. Dia melihat ke meja, ternyata tiga telur itu telah lenyap. Dia kaget. <br />
<br />
“Mana telurnya?” tanya Said pada anak saudagar. <br />
<br />
“Aku makan.” <br />
<br />
“Semuanya?” <br />
<br />
“Ya, aku lapar sekali.” <br />
<br />
Melihat hal itu Said langsung tahu bahawa anak saudagar itu juga tidak boleh dijadikan teman setia. Dia tidak setia. Tidak dapat merasakan suka dan duka bersama. Sesungguhnya, Said juga belum makan apa-apa. <br />
<br />
Said merasa jengkel kepada anak-anak sekitar istana. Mereka semua mementingkan diri sendiri. Tidak setia kawan. Mereka tida layak dijadikan teman sejatinya. Akhirnya, dia meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mencari teman sejati. Akhirnya, said berfikir untuk mencari teman di luar istana. Kemudian, mulailah Said berpetualang melewati hutan, ladang, sawah, dan kampung-kampung untuk mencari teman yang baik. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Sampai akhirnya, di suatu hari yang cerah, dia bertemu dengan anak pencari kayu bakar. Said mengikutinya diam-diam sampai anak itu tiba di pondoknya. Rumah dan pakaian anak itu menunjukan bahawa dia sangat miskin. Namun, wajah dan sinar matanya memancarkan kecerdasan dan kebaikan hati. Anak itu mengambil air wudhu, lalu solat 2 roka’at. Said memerhatikannya dari balik rumpun pepohonan. <br />
<br />
Selesai solat, Said datang dan menyapa, “Kawan, kenalkan namaku Said. Kalau boleh tahu, siapa namamu? Kau tadi solat apa?"<br />
“Namaku Abdullah, tadi aku solat Dhuha.” <br />
<br />
Lalu, Said meminta anak itu agar bersedia bermain dengannya dan menjadi temannya. <br />
<br />
Namun, Abdullah menjawab, “Kukira kita tidak sesuai menjadi teman. Kau anak seorang kaya, malah mungkin anak bangsawan. Sedangkan aku, anak miskin. Anak seorang pencari kayu bakar.” <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Said menyahut, “Tidak baik kau mengatakan begitu. Mengapa kau membeza-bezakan orang? Kita semua adalah hamba Allah. Semuanya sama, hanya taqwa yang membuat orang mulia di sisi Allah. Apa aku kelihatan seperti anak yang jahat sehingga kau tidak mahu berteman denganku? Mengapa tidak kita cuba beberapa waktu dulu? Kau nanti mampu menilai, apakah aku sesuai atau tidak menjadi temanmu.” <br />
<br />
“Baiklah, kalau begitu, kita berteman. Akan tetapi, dengan syarat, hak dan kewajiban kita sama. Sebagai teman yang seia-sekata.”<br />
Said menyepakati syarat yang diajukan oleh anak pencari kayu itu. Sejak hari itu, mereka bermain bersama, pergi ke hutan bersama, memancing bersama, dan berburu arnab bersama. Anak tukang kayu itu mengajarinya berenang di sungai, menggunakan panah dan memanjat pohon di hutan. Said sangat gembira sekali berteman dengan anak yang cerdas, rendah hati, lapang dada, dan setia. Akhirnya, dia kembali ke istana dengan hati gembira. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Hari berikutnya, anak raja itu berjumpa lagi dengan teman barunya. Anak pencari kayu itu langsung mengajaknya makan di pondoknya. Dalam hati, Said merasa kalah, sebab sebelum dia mengundang makan, dia telah diundang makan.Di dalam pondok itu, mereka makan seadanya. Sepotong roti, garam dan air putih. Namun, Said makan dengan sangat lahap. Ingin sekali rasanya dia minta tambah kalau tidak mengingat, siapa tahu anak pencari kayu ini sedang mengujinya. Oleh karena itu, Said merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya. <br />
<br />
Selesai makan, Said mengucapkan hamdalah dan tersenyum. Setelah itu, mereka kembali bermain. Said banyak menemukan hal-hal baru di hutan, yang tidak dia dapatkan di dalam istana. Dia diajari untuk mengenali dan membezakan jenis dedaunan dan buah-buahan di hutan, antara daun dan buah yang boleh dimakan, yang boleh di jadikan ubat, serta yang beracun. <br />
<br />
“Dengan mengenal jenis buah dan dedaunan di hutan secara baik, kita tidak akan cemas jika tersesat. Persediaan makanan ada disekitar kita. Inilah keagungan Allah!” kata anak pencari kayu bakar. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Seketika itu, Said tahu bahwa ilmu tidak hanya dia dapat dari madrasah seperti yang ada di ibukota kerajaan. Ilmu ada di mana-mana. Bahkan, di hutan sekalipun. Hari itu, Said banyak mendapatkan pengalaman berharga. <br />
<br />
Ketika matahari sudah condong ke barat, Said bersalaman kepada sahabatnya itu untuk pulang. Tidak lupa, Said mengundangnya makan di rumahnya besok pagi. Lalu, dia memberikan secarik kertas pada temannya itu. “Pergilah ke ibu kota, berikan kertas ini kepada tentara yang kau temui disana. Dia akan mengantarkanmu ke rumahku,” kata said sambil senyum. <br />
<br />
Insya Allah aku akan datang,” jawab anak pencari kayu itu. <br />
<br />
Pagi harinya, anak pencari kayu itu sampai juga ke istana. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Said adalah anak raja. Mulanya, dia ragu untuk masuk istana. Akan tetapi, jika mengingat kebaikan dan kerendahan hati Said selama ini, dia berani masuk juga.<br />
Said menyambutnya dengan hangat dan senyum gembira. Seperti anak-anak sebelumnya yang telah hadir di ruang makan itu, Said pun menguji temannya ini. Dia membiarkannya menunggu lama sekali. Namun, anak pencari kayu bakar itu sudah terbiasa lapar. Bahkan dia pernah tidak makan selama tiga hari atau terkadang makan daun-daun mentah saja. Selama menunggu, dia tidak memikirkan makanan sama sekali. Dia hanya berfikir, seandainya semua anak bangsawan adalah sebaik anak raja ini, tentu dunia akan tenteram. <br />
<br />
Selama ini, dia mendengar bahwa anak-anak pembesar kerajaan, senang membuat huru-hara. Namun, dia menemukan seorang anak raja yang santun dan soleh. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Akhirnya, tiga biji telur rebus pun dihidangkan. Said mempersilakan temannya untuk memulai makan. Anak pencari kayu bakar itu mengambil sebiji telur. Lalu, dia mengupas kulitnya pelan-pelan. Sementara itu, Said mengupas dengan cepat dan menyantapnya. Kemudian, dengan sengaja Said mengambil telur yang ketiga. Dia mengupasanya dengan cepat dan melahapnya. Temannya selesai mengupas telur. Said ingin melihat apa yang akan dilakukan temannya dengan sebutir telur itu, apakah akan dimakannya sendiri atau…? <br />
<br />
Anak miskin itu mengambil pisau yang ada di situ. Lalu, dia membelah telur itu menjadi dua; yang satu dia pegang dan yang satunya lagi, dia berikan kepada Said. Said menangis terharu. <br />
<br />
Lalu, Said pun memeluk anak pencari kayu bakar itu erat-erat seraya berkata, “Engkau teman sejatiku! Engkau teman sejatiku! Engkau temanku masuk syurga.” <br />
<br />
Sejak itu, keduanya berteman dan bersahabat dengan sangat akrab. Persahabatan mereka melebihi saudara kandung. Mereka saling mencintai dan saling menghormati karena Allah Swt. <br />
<br />
Karena kekuatan cinta itu, mereka bahkan sempat bertahun-tahun mengembara bersama untuk belajar dan berguru kepada para ulama yang tersebar di Turki, Syiria, Irak, Mesir dan Yaman. <br />
<br />
<b>Cerita Anak</b> Setelah berganti bulan dan tahun, akhirnya keduanya tumbuh dewasa. Raja yang adil, ayah Said, meninggal dunia. Akhirnya, Said diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Menteri yang pertama kali dia pilih adalah Abdullah, anak pencari kayu itu. Abdullah pun benar-benar menjadi teman seperjuangan dan penasihat raja yang tiada duanya. <br />
<br />
Meskipun telah menjadi raja dan menteri, keduanya masih sering melakukan solat tahajud dan membaca Al-quran bersama. Kecerdasan dan kematangan jiwa keduanya mampu membawa kerajaan itu maju, makmur dan jaya, baldatun thayyibatun wa Rabbun GhafurTabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-1179714519002822332011-03-20T05:42:00.000-07:002012-01-19T05:57:08.215-08:00Cerita Anak Sebiji Wanita Dan Sebiji Terung<b>Cerita Anak</b> Di Damsyiq (Dimascus) terdapat sebuah masjid besar yang diberi nama Masjid at-Taubah. Ia merupakan sebuah masjid yang diberkati, indah dan mendamaikan. Di atas tapak masjid itu asalnya sebuah gedung tempat berlaku segala macam maksiat. Pada kurun ke 7 Hijriah, seorang raja yang memerintah ketika itu membeli gedung tersebut, meruntuhkan dan membina di atas tapaknya sebuah masjid. <br />
<div>Lebih kurang 70 tahun lalu, di masjid itu terdapat seorang syaikh atau mahaguru yang alim mendidik umat Islam di kampong itu. Namanya Syaikh Saleem as-Suyuti. Dia sangat dihurmati oleh penduduk setempat. Mereka menjadikannya tempat rujukan dalam semua urusan sama ada urusan dunia atau akhirat.</div><div><br />
Di masjid itu juga terdapat seorang murid yang sangat miskin tetapi terkenal dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti yang luhur. Dia tinggal di sebuah bilik yang terdapat di dalam masjid.</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Suatu ketika, dia diserang kelaparan yang tidak mampu ditahan kerana sudah dua hari tidak menjamah makanan dan tidak ada wang langsung untuk membeli makanan. Masuk hari ke tiga, dia rasa seolah-olah dia akan mati kebuluran. Lalu dia berfikir apa yang patut dilakukan.</div><div><br />
Pada pendapatnya, keadaannya telah sampai ke tahap darurat yang mengharuskannya makan bangkai atau mencuri sekadar yang diperlukan. Maka dia memilih untuk mencuri.</div><div><br />
Masjid itu terletak di sebuah kampong di mana kedudukan rumahnya rapat-rapat dan bumbungnya bersambung antara satu sama lain. Seseorang boleh berjalan meniti dari bumbung ke bumbung bermula dari awal kampong hingga ke hujungnya.</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Si miskin tadi memanjat bumbung masjid dan meniti bumbung-bumbung rumah untuk mencari makanan. Apabila dia terpandang wanita di dalam rumah, dia akan segera menjaga mata dan menjauhkan diri dari rumah itu. Akhirnya dia ternampak sebuah rumah yang kosong dan terhidu bau makanan yang menyelerakan. Perasaan lapar yang menguasai dirinya menjadikan bau makanan itu bagaikan magnet yang menarik-nariknya dengan kuat agar mengambilnya. Lalu dia melompat dari bumbung memasuki rumah tersebut. Dia terus ke dapur dan membuka periuk. Didapati di dalam periuk itu beberapa biji terung yang telah dimasak, lalu dia mengambil sebiji. Kerana kelaparan yang teramat sangat, dia tidak menghiraukan kepanasan terung yang baru dimasak, lantas terus menggigitnya. Ketika hampir-hampir menelan terung itu tiba-tiba akalnya yang dipenuhi ilmu agama yang dituntutnya selama ini di masjid menyergahnya!</div><div><br />
Hatinya berbisik: Aku berlindung dengan Allah! Aku seorang penuntut yang tinggal di dalam masjid, kemudian aku menceroboh masuk ke dalam rumah orang dan mencuri makanan yang ada di dalamnya?</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Dia rasa terlalu besar dosa yang telah dilakukan. Dia amat menyesal dan beristighfar. Terung yang telah digigit itu dikembalikan di tempatnya. Dia segera keluar dari rumah itu dan terus kembali ke masjid. Ketika itu Syaikh sedang mengajar, lalu dia duduk di dalam halaqah bersama murid-murid lain. Namun kelaparan yang mencengkam dirinya menjadikan dia tidak dapat memberi tumpuan pada pengajaran Syaikh dan tidak faham apa yang didengarnya.<br />
Setelah sesi pengajian tamat, semua murid-murid beredar dari halaqah. Tiba-tiba muncul seorang wanita dalam keadaan berselubung menutup seluruh tubuh seperti kelaziman wanita-wanita di kampong itu. Wanita itu berkata sesuatu kepada Syaikh, tetapi murid itu tidak mendengar apa yang dikatakannya.</div><div><br />
Syaikh memandang sekeliling. Dia tidak Nampak ada orang lain di dalam masjid selain murid yang miskin itu.<br />
Syaikh memamnggilnya dan bertanya, adakah kamu telah berkahwin? Dia menjawab, tidak!</div><div><br />
Syaikh bertanya, adakah kamu ingin berkahwin? Dia diam.</div><div><br />
Syaikh bertanya sekali lagi, adakah kamu ingin berkahwin?</div><div><br />
Dia menjawab dengan jujur bahawa dia tidak mempunyai wang untuk membeli sesuap makanan untuk dirinya, maka untuk apa dia hendak berkahwin?</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Syaikh berkata kepadanya bahawa wanita ini kematian suami. Dia orang asing di sini. Dia juga telah tidak ada sesiapa lagi di dunia ini kecuali seorang bapa saudara yang telah tua dan miskin yang tinggal bersama dengannya. Syaikh menunjukkan ke arah seorang lelaki tua yang duduk di sebuah sudut halaqah. Syaikh berkata lagi bahawa wanita ini telah mewarisi rumah dan harta peninggalan suaminya. Dia mahu berkahwin mengikut sunnah Allah dan Rasul supaya dia tidak bersendiriann kerana dibimbangi akan menjadi tumpuan orang-orang jahat serta pergaulan yang haram. Jadi, adakah kamu mahu menikahinya?</div><div><br />
Murid itu terus menjawab, ya!</div><div><br />
Syaikh berpaling ke arah wanita itu dan bertanya, mahukah kamu menerimanya?</div><div><br />
Wanita itu menjawab, ya!</div><div><br />
Maka Syaikh memanggil bapa saudaranya dan dua orang saksi. Syaikh menikahkan mereka berdua dan membayar maskahwin bagi pihak muridnya.</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Setelah selesai aqad, Syaikh berkata kepada muridnya, pimpinlah tangannya. Wanita itu memegang tangan suaminya dan membawanya pulang ke rumah. Setelah memasuki rumah, dia membuka kelubung yang menutupi mukanya, barulah murid itu dapat melihat wajah isterinya yang muda dan jelita. Dia juga amat terkejut kerana rumah itu adalah rumah yang dia masuki sebentar tadi dan telah mencuri makanan daripada dapurnya.<br />
Isteri bertanya kepada suaminya, adakah kamu telah makan?</div><div><br />
Dia menjawab, ya!</div><div><br />
Dia membuka periuk dan melihat terung yang telah digigit. Dia berkata dengan hairan, siapa yang masuk ke dalam rumah dan menggigit terung?</div><div><br />
Murid itupun menangis sambil menceritakan apa yang telah berlaku.</div><div><br />
<b>Cerita Anak</b> Isterinya berkata, inilah hasil amanah. Kamu menjauhkan diri dari terung yang haram, maka Allah berikan kamu rumah serta tuannya sekali dengan halal.</div><div>Diceritakan oleh Syaikh Ali at-Tantawi di dalam Muzakkiratnya dan dia berkata bahawa kisah ini benar-benar berlaku dan beliau kenal semua individu yang terlibat di dalam kisah tersebut.</div>Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-84053599883610890312011-03-20T05:02:00.000-07:002012-01-19T05:05:34.820-08:00Cerita Lucu Cowok Idaman<b>Cerita Lucu</b> Cewek : "Mas kerja dimana?"<br />
C0w0k : "Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali..."<br />
Cewek : "(W0W...Konglomerat pasti!)... Mas tinggal dimana?"<br />
C0w0k : "Pondok Indah Bukit G0LF..."<br />
Cewek : "(W0W kereenn...Rumah 0rang-0rang "The Haves") Pasti gede rumahnya yah...?"<br />
C0w0k : "Ngga ah...Biasa aja koq...cuma 3000 m2..."<br />
Cewek : "(Busett!) Pasti mobilnya banyak yah...?"<br />
C0w0k : "Sedikit koq...Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda..."<br />
Cewek : "(Wah c0w0k idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri...?"<br />
C0w0k : "Hmm...Sampai saat ini belum tuh...hehe..."<br />
<b>Cerita Lucu</b> Cewek : "(Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya...) Mas mer0k0k??"<br />
C0w0k : "Tidak...r0k0k itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh..."<br />
Cewek : "(Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?"<br />
C0w0k : "Tidak d0nk..."<br />
Cewek : "(Gilee...Cool abissss!!) Mas suka maen judi??"<br />
<b>Cerita Lucu</b> C0w0k : "Nggak...ngapain juga judi? ngabisin duit aja"<br />
Cewek : "(0oohhhh...So sweett...) Mas suka dugem gitu ga??"<br />
C0w0k : "Tidak tidak..."<br />
Cewek : "(Iihh...sh0leh banget nih c0w0kk!) Mas udah naik haji?"<br />
C0w0k : "Yah...baru 3x dan umr0h paling 6x..."<br />
Cewek : "(Subhanallah...cal0n surgawi...) H0binya apa sih mas?"<br />
<b>Cerita Lucu</b> C0w0k : "BOH0NGIN 0rang......"Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-15391670544502189752011-03-19T04:42:00.000-07:002012-01-19T05:02:39.329-08:00Cerita Lucu Naik Gaji<b>Cerita Lucu</b> Suatu hari, seorang wanita pembantu rumah tangga mendatangi majikan perempuannya.<br />
<br />
Pembantu: "nyonya, saya mau minta naik gaji.."<br />
<br />
Nyonya: "kenapa saya harus menaikkan gaji kamu?"<br />
<br />
Pembantu: "ada 3 alasan nyonya.. Pertama saya membersihkan rumah lebih bersih daripada nyonya."<br />
<br />
Nyonya: "siapa yg bilang?"<br />
<br />
Pembantu: "Tuan yg bilang nyonya".<br />
<br />
Nyonya: "oh..."<br />
<br />
<b>Cerita Lucu</b> Pembantu: "kedua, saya memasak lebih enak daripada nyonya."<br />
<br />
Nyonya: "siapa yg bilang?"<br />
<br />
Pembantu: "Tuan yg bilang."<br />
<br />
Nyonya: "oh..."<br />
<br />
Pembantu: :ketiga, saya di ranjang lebih hebat daripada nyonya."<br />
<br />
Nyonya: "Oh!!! Apa tuan juga yang bilang !!?!!"<br />
<br />
<b>Cerita Lucu</b> Pembantu: "Bukan nyonya.., tapi tuan sebelah rumah yang bilang, kalo nyonya kurang hebat di ranjang"<br />
<br />
Nyonya: "Ssssstt!!! Kamu minta naik brp???"Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-89148403301742802152011-03-19T03:27:00.000-07:002012-01-19T03:44:37.508-08:00Cerita Lucu Bagaimana Masuk Surga<span style="font-size: small;"><b>Cerita Lucu </b></span><span style="font-size: small;">Pada suatu hari ada seorang guru yang bertanya kepada muridnya Guru : "Anak-anak pak guru ini sudah tua , pak guru sudah banyak berbuat baik kepada kalian.Apakah pak guru ini bisa masuk surga ?"<br />
Murid: "TIDAK!!!!!!!" <br />
Guru : "Lho mengapa tidak bisa ? pak guru kan sudah sering berbuat baik kepada kalian."<br />
Murid: "TIDAK!!!!!!!"<br />
<span style="font-size: small;"><b>Cerita Lucu </b></span>Guru : "Kalau begitu pak guru akan bertanya kpada kalian.bagaimana caranya agar pak guru dapat masuk surga ?"<br />
Murid: "caranya pak guru harus meninggal dunia dulu baru bisa masuk surga"<br />
Guru : "Dasar kalian kurang ajar !!!!!!"</span>Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-28449782319812496482011-03-18T04:42:00.000-07:002012-01-19T05:02:20.924-08:00Cerita Lucu Anak Nakal Dan Nenek<b>Cerita Lucu</b> Suatu pagi, seorang anak lelaki kecil keluar dari kamarnya dan bertanya pada neneknya,<br />
"Nek, mana Papa dan Mama?"<br />
"Mereka masih di dalam kamar cu.", jawab neneknya. <br />
Anak itu tertawa, kemudian sarapan sendirian lalu pergi bermain.<br />
Ketika pulang, hari sudah siang. Si anak lelaki itu bertanya lagi pada neneknya,<br />
"Nek, di mana Papa dan Mama ?"<br />
"Mereka masih di dalam kamar cu.", jawab singkat neneknya.<br />
Anak itu tertawa geli, lalu menghabiskan makan siangnya dan pergi bermain lagi.<br />
<b>Cerita Lucu</b> Malam harinya si anak baru pulang untuk makan malam. Sebelum makan si anak itu bertanya lagi pada neneknya.<br />
"Nek, mana Papa dan Mama ?"<br />
"Dari tadi pagi mereka masih dikamar, cu", kembali neneknya menjawab.<br />
Anak itu kembali tertawa geli.<br />
<b>Cerita Lucu</b> "Kenapa sih kamu ketawa-ketawa?", tanya neneknya keheranan.<br />
Si anak menjawab :<br />
"Semalam kan papa masuk kamarku, minta gel pelembab kulit, tapi saya kasih lem super glue..."Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7054731029287907321.post-46522297345559859752011-03-17T04:42:00.000-07:002012-01-19T05:02:09.351-08:00Cerita Lucu Robot Deteksi Kebohongan<b>Cerita Lucu</b> Maman adalah seorang genius, profesor pintar yang berhasil menciptakan sebuah robot canggih, yang memiliki kemampuan mendeteksi kebohongan apapun yang dikatakan oleh manusia. Si Robot akan menampar siapapun yang mengucapkan kebohongan. Dengan bangga, Maman membawa robot itu kerumah untuk dipamerkan pada anak dan istrinya. Maman menunggu anaknya pulang untuk memperlihatkan hasil karyanya yang tercanggih itu.<br />
<br />
Tetapi, anaknya tak kunjung pulang. Setelah sekian lama, baru sore hari lah si anak pulang.<br />
<br />
"Asep, kamu dari mana? kok jam segini baru pulang” tanya si Maman<br />
"Ada pelajaran tambahan pap" jawab Asep, sang anak.<br />
<br />
*PLAK!!!* Sang Robot menampar si anak dengan keras.<br />
<br />
<b>Cerita Lucu</b> "Asep, ini adalah robot ciptaan papap, dia akan menampar siapapun yang berbohong! Sekarang katakan dengan jujur, kenapa kamu pulang telat ??!"<br />
"Maaf pap.... aku habis menonton film di rumah teman"<br />
<br />
"Film apa?"<br />
"Film Komedi pap"<br />
<br />
*PLAK!!!*<br />
<br />
"Ayo katakan dengan jujur film apa ??"<br />
“Maaf pap… saya menonton film porno", jawab Asep sang anak sambil menunduk.<br />
<br />
<b>Cerita Lucu</b> Mendengar jawaban Asep, Maman seketika marah. Matanya melotot. Sambil menunjuk-nunjuk, Maman berkata :<br />
"Kamu ini yah... Kecil-kecil udah punya kelakuan kayak gitu? Kalo besar itu kamu mau jadi apa???! Kurang ajar kamu ya… bikin malu papap ajah."<br />
"Perbuatan yang benar-benar memalukan!!! papap waktu seumuran kamu gak pernah senakal kamu tau !!!"<br />
<br />
*PLAK* Maman sang profesor di tampar keras oleh si Robot.<br />
<br />
Seketika, suasana rumah hening beberapa saat.<br />
<br />
<b>Cerita Lucu</b> Istri Maman, yang sedari tadi mendengarkan kejadian tersebut keluar kamar dan langsung berkata : "Abang ini gimana sih??? Sama saja kelakuannya kayak anaknya! Buah Apel gak pernah jatuh jauh dari pohonnya kan? Inget Bang, bagaimanapun, Asep itu anak Abang, jadi...."<br />
<br />
*PLAK* Si robot menampar istri Maman sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya<br />
<br />
Dan, seketika suasana rumah hening.... heninggggggggggg begitu lama.Tabloid Ceritahttp://www.blogger.com/profile/03504081420897577466noreply@blogger.com0